suatu acara d SMAN6TSM

suatu acara d SMAN6TSM
AKSI

Jumat, 29 Oktober 2010

DENI FRAYOGA : SAYA BUKAN TUMBAL

Beberapa bulan yang lalu banyak beredar beredar artikel pada Facebook dan buletin pelajar yang menyebutkan bahwa Ketua OSIS SMAN 6 Tasikmalya Deni Frayoga adalah tumbal.Pernyataan ini dibantah langsung oleh orang yang bersangkutan, "saya menjadi Ketua OSIS bukan ditumbalkan oleh beliau-beliau. Saya menjadi Ketua OSIS karena saya diberi amanat dan kepercayaan oleh publik. Memang pada pencalonan saya tidak sesuai prosedur karena sedang sakit serius. Selama saya memnjabat sampai sekarang memang saya menderita, karena menjadi pemimpin merupakan jalan penderitaan. Tapi penderitaan itu bisa menjadi sebagai pembelajaran atau hal yang menyenangkan atau juga kepedihan, tergantung kita menilainya." Ujar Remaja Pengagum Soekarno dan John F. Kennedi.

berikut ini adalah artikel-artikel yang menyatakan deni sbg tumbal :
  1. potensi yang tak tersalurkan.
  1. Mereka menumbalkan Garuda
  2. Nasionalis yang ditumbalkan.
  3. Mau maju? kok numbalin orang?
  4. Dibakar sama temen (cerpen NN)

TEORI KEPEMIMPINAN


Pengertian / Definisi
Proses mempengaruhi satu kelompok untuk mengarahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
Seni dan Ilmu  mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Salah satu sekian banyak definisi tentang Kepemimpinan menyebutkan bahwa Kepemimpinan adalah : “The Art of Gettings Things Done Thought Other People”
Dengan demikian derajat Kepemimpinan seseorang akan banyak didominasi atau ditentukan sejauh mana penguasaan seseorang pemimpin terhadap segi – segi :
1.       Kesadaran terhadap pribadi dirinya, terhadap orang lain dan situasi
2.       Kesadaran terhadap berbagai macam kesulitan yang dihadapi, persepsi dan komunikasi yang tepat.
3.       Kelenturan dan fleksibilitas mental.
4.       Kecakapan untuk memecahkan masalah
5.       Kemampuan untuk mengambil keputusan
6.       Kemampuan untuk bekerja

Beberapa Teori tentang Kepemimpinan
Teori Sifat
Berdasarkan teori sifat, keberhasilan seorang Pemimpin akan ditentukan oleh dominasi sifat – sifat yang dimiliki, yaitu :

1.       Kondisi Fisik ( Physical Characteristiec )
a. Tinggi badan                    b. Berat Badan               c. Kesehatan
d. Penampilan                      e. Bentuk badan             d. Daya kerja ( Energy )

2.       Kepribadian ( Personality )
a.       Percaya diri ( Self Confidance )
b.       Berpengaruh ( Dominance )
c.       Penuh kemauan, cita – cita ( ambisition )
d.       Kematangan emosi, pengendalian diri
e.       Tekun ( Parsistance )

3.       Memiliki kemampuan
a. Kecerdasan                                  b. Wawasan
c. Kelancaran berbicara                    d. Keaslian ( Originality )
e. Pengetahuan                                f. Kepandaian
 g. Memberikan pertimbangan dan keputusan
      h. Kemampuan menyesuaikan diri ( Adaptibility )

Teori Perilaku
Teori perilaku memfokuskan penelitiannya pada dua hal pokok, yaitu :
1.       Perilaku Pemimpin
2.       Penampilan dan kepuasan bawahan.
Studi teori perilaku adalah berbagai macam perilaku pemimpin yang menimbulkan pengaruh terhadap penampilan dan rasa puas bawahan.

Kepemimpinan diidentifikasikan ke dalam perilaku, yaitu :
1.         Mengutamakan tugas (Permphesis)
2.         Bertenggang rasa (Consideration)
3.         Membangkitkan kepercayaan (Inspiration)
4.         Penghargaan dan Pengakuan (Praise Recognition)
5.         Kemungkinan pemberian imbalan atau penghargaan (Structuring reward Contigencies)
6.         Partisipasi pengambilan keputusan (Decesion participation)
7.         Memberikan otonomi dan delegasi (Aotonomy delegation)
8.         Memberikan klasifikasi peranan pemimpin (Role clarification)
9.         Menetapkan tugas (Goal setting)
10.     Pelatihan (Trainning coaching)
11.     Penyebaran informasi (Information dissemination)
12.     Pemecahan masalah (Problem solving)
13.     Perencanaan (Plainning)
14.     Koordinasi (Coordination)
15.     Fasilitas kerja (Work facilition)
16.     Wakil organisasi (Representation)
17.     Menciptakan suasana kerja (Interaction facilition)
18.     Mengendalikan konflik (Conflict Management)
19.     Kritik, disiplin, (Criticism, Discipline)

TEORI KONTIGENSI
Seorang pemimpin yang baik menurut teori ini harus mampu membawakan perilakunya sesuai dengan situasi, mampu melakukan bawahan sesuai dengan kebutuhan dan motif yang berbeda-beda.
Inti dari teori Kontigensi atau situasi adalah :
Perilaku pemimpin yang cenderung berbeda-beda dari situasi ke situasi yang lain tergantung kepada tingkat kedewasaan bawahan.

Empat (4) perilaku Kepemimpinan (Tipe Pemimpin):
Direktif              :   Seorang pemimpin yang cenderung mengutamakan perintah, petunjuk dan pengawasan
Konsultatif         :   Perilaku pemimpin yang cenderung bersikap melakukan komunikasi dua arah
                            Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menyampaikan keluhan dan perasaan.
Partisipatif         :   Pemimpin makin mendengarkan secara intensif kepada bawahan serta menciptakan komunikasi dua ara yang meningkat.
Delegatif           :   Pemimpin memberikan wewenang kepada bawahan untuk menyelesaikan tugas – tuigas sesuai dengan kewenangannya, sebab bawahan dianggap telah memiliki kecakapan dan kepercayaan untuk memikul tanggung jawab.

KUNCI KEPEMIMPINAN
Untuk mencapai keberhasilan mempengaruhi orang lain, maka seseorang harus dapat memberikan contoh dan tauladan dalam sikap, perkataan dan perbuatannya terlebih dahulu pada orang lain, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Dalam memberikan tauladan kepada seseorang dalam bentuk perkataan lebih baik lagi bila kita menyampaikan alasan yang logis dengan cara simpatik dan tidak menyinggung.
Kepemimpinan ini bukanlah sikap yang mampu dicapai dalam sekejap. Kepemimpinan dilakukan secara bertahap, perlahan-lahan, hati-hati dan logis.

Mengapa Kepemimpinan penting ?
Karena Kepemimpinan sangat dibutuhkan  untuk kehidupan sehari-hari,
Contohnya : “Seperti manusia memerlukan makanan, begitu pula dengan kebutuhan akan kepemimpinan ini”.

Yang bagaimanakah Kepemimpinan yang penting itu ?
1.       Kpemimpinan adalah kepribadian yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh dan mengikutinya.
2.       Kepemimpinan adalah seni, kesanggupan, atau teknik untuk membuat sekelompok orang mengikuti atau mentaati apa yang dikehendaki membuat mereka antusias atau bersemangat untuk mengikutinya atau bahkan sanggup berkorban.
3.       Kepemimpinan merupakan penyebab kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap sekelompok orang baik dalam organisasi formal maupun informal.
4.       Kepemimpinan adalah suatu sarana, alat atau instrumen untuk membuat sekelompok orang mau bekerja sama, berdaya upaya mentaati segala sesuatu untuk mencapai tuuan yang ditentukan.
5.       Kepemimpinan adalah memprodusir dan memancarkan pengaruh terhadap sekelompok orang sehingga bersedia untuk mengubah pikiran, pandangan, sikap dan kepercayaan, dll.
Kepemimpinan dalam organisasi formal, merupakan suatu proses yang terus menerus, yang membuat anggota organisasi giat dan berusaha memahami dan mencapai tujuan – tujuan yang dikehendaki olah pemimpin.
6.   Kepemimpinan adalah bentuk persuasi (pendekatan), suatu seni membina kelompok orang melalui Human Relation (hubungan kemanusiaan) dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa rasa takut mereka mau bekerja sama, memahami dan mencapai tujuan organisasi.

Kesimpulan :
Bahwa kepemimpinan sebagai proses menggerakan atau mempengaruhi orang lain, (sebagai sifat, kemampuan dan penampilan seseorang)
Kepemimpinan ini menyangkut :
a.       Ada keterlibatan orang lain dalam kegiatan mencapai tujuan
b.       Ada faktor tertentu (lain) yang ada pada pemimpin
c.       Adanya usaha bersama serta pengerahan berbagai sumber baik tenaga, dana, waktu maupun materiil.

Syarat Kepemimpinan
Seseorang belum dapat disebut pemimpin apabila jiwanya bukan jiwa pemimpin.

Kualifikasi Pemimpin
Aktivitas seorang pemimpin pada dasarnya diarahkan demi tercapainya tujuan melalui kelompok (orang lain) atau anggota organisasi yang dipimpinnya. Oleh seab itu pemimpin yang paling baik atau berhsil adalah seseorang yang mampu mempengaruhi bukannya hanya bawahannya melainkan juga rekan dan atasannya.

Tiga macam ciri seseorang yang berjiwa pemimpin
a.       Penglihatan sosial
b.       Kecakapan berfikir abstrak
c.       Keseimbangan emosi

Tugas pokok dan fungsi kepemimpinan
Secara umum tugas pokok dan fungsi seorang pemimpin ada empat macam :
a.       Merumuskan dan mendefinisikan misi organisasi
b.       Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi
c.       Mempertahankan keutuhan organisasi
d.       Menyelesaikan konflik

Tiga macam kelebihan yang dimiliki seseorang yang berjiwa pemimpin
a.       Kelebihan dalam fikiran
b.       Kelebihan dalam rohaniah
c.       Kelebihan dalam badaniah

Tujuan lahir yang harus dicapai
1.      Keterbukaan                                    2.  Kekeluargaan
3.   Kekompakkan                                   4.  Kebersamaan
5.   Kesatuan dan Persatuan        6.  Ketahanan dan Pertanahanan
7.   Ke-KAMI-an dan ke-KITA-an  8.  Kerapihan
9.   Keberanian                      10.  Keindahan

Kriteria keberhasilan
Untuk mengetahui apakah seseorang pemimpin berhasil dalam melaksanakan tugas, fungsi dan peranannya. Ada beberapa indikasi, yaitu :
a.       Dinamika organisasi
b.       Pengaruh atau kewibawaan pemimpin
c.       Sikap bawahan terhadap atasan

Azas Kepemimpinan
Azas adalah prinsip, landasan, dasar, patokan
Azas-azas kepemimpinan adalah prinsip, landasan, dasar, patokan – patokan agar dapat menjalankan kepemimpinan dengan baik dan benar.

Tiga azas utama adalah :
1.       Ing Ngarso Sung Tulodo
Seorang pemimpin harus dapat tampil kedepan untuk memberikan tauladan  dan contoh yang baik kepada bawahan, rekan, dan atasannya.
2.       Ing Madya Mangun Karso
Ditengah-tengah pasukan / bawahannya seorang pemimpin harus dapat memberi semangat dan mengembangkan tekad para pasukannya.
3.       Tut Wuri Handayani
Bila seorang pemimpin berada dibelakang, dia harus dapat memberikan dorongan (motivasi, tekad) kepada seorang maupun seluruh pasukan.

Delapan Azas lainnya :
4.       Takwa,  kepada Tuhan Yang Maha Esa
5.       Waspada Purba Wisesa (Waspada, Awas, Korektif) Waspada dan mengawasi serta sanggup dan berani mengoreksi anak buahnya yang keliru
6.       Ambeg Paraamarta, dapat memilih dengan tetap mana yang harus didahulukan
7.       Prasaja,  tingkah laku yang sederhana, tidak berlebihan
8.       Satya, (Setia dan Patuh) sikap loyal yang timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan ke atasan, serta kesamping terhadap rekan – rekan.
9.       Gemi Nastiti, Hemat dan Cermat, yaitu kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu yang benar – benar diperlukan.
10.   Blaka, Jujur / Terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keberanian untuk mempertanggung jawabka tindakan-tindakannya.
11.   Iklas, Kemauan, kerelaan, keikhlasan untuk pada saatnya meyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya.

Sifat – sifat Kepemimpinan, menjadi pemimpin yang baik
1.       Kekuatan Jasmani yang baik
2.       Kekuatan Rohani yang baik
3.       Semangat untuk mencapai tujuan
4.       Penuh antusias
5.       Ramah tamah dan penuh perasaan
6.       Integritas dan kejujuran
7.       Memiliki kecakapan teknis
8.       Menentukan keputusan
9.       Cerdas
10.   Kecakapan mengajar / melatih
11.   Penuh keyakinan
12.   Keberanian
13.   Ulet dan tahan uji
14.   Adil
15.   Suka melindungi
16.   Penuh Inisiatif
17.   Penuh daya tarik
18.   Simpatik
19.   Percaya pada diri sendiri
20.   Kecakapan menimbang
21.   Daya ingat yang baik
22.   Intelegensia yang baik
23.   Waspada
24.   Kegairahan
25.   Bertanggung jawab
26.   Rendah hati
27.   Kesigapan & Kecekatan
28.   Kesetiaan
29.   Penuh kebijakan
30.   Sepi – Ing - Pamrih (tanpa)
31.   Memiliki humor yang segar
32.   Ketegasan
33.   Fleksibelitas
34.   Kemauan untuk mendengarkan
35.   Objektif
36.   Bersifat suka menolong
37.   …..  dan lain – lain ….




Fungsi Kepemimpinan, menjadi pemimpin yang baik
a.       Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin (yang berjiwa pemimpin) perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi dirinya sendiri
b.       Fungsi memandang kedepan
Harus mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala kemungkinan
c.       Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini bukan saja olah pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat tinggi, menengah, dan rendah di dalam organisasi
d.       Fungsi Pengawasan
Fungsi Kepemimpinan yang harus senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana
e.       Fungsi mengambil keputusan
Tidak ada penundaan dalam mengambil keputusan. Bahkan ada yang tidak berani mengambil keputusan, karena hal ini tidak mudah dilakukan.
f.        Fungsi memberi hadiah
Selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati,  mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja, dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Pemberian anugrah berupa ganjaran, hadiah, pujian, atau ucpan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buahnya, sebab mereka merasa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
g.       Fungsi menjalankan tugas
Seorang pemimpin harus dapat menjalankan tugasnya dengan baik, selain itu dia harus dapat menguasai / menjalankan apa yang harus menjadi tugas bawahannya.
h.       Fungsi Pemeliharaan
Seorang pemimpin harus dapat memelihara komunikasi yang baik dengan bawahan, rekan maupun atasannya.
Kemampuan Teknis Kepemimpinan
Untuk mewujudkan fungsi Kepemimpinan seseorang pemimpin memerlukan (paling tidak ada tiga macam) kemampuan teknis,  yaitu :
1.       Komunikasi
Komunikasi bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada seluruh anggota agar mereka, -- baik secara perorangan atau  secara bersama-sama  --,  memahami misi atau tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
2.       Motivasi
Suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar mengarah kepada tercapainya tujuan organisasi.
3.       Pengambilan keputusan
Adalah suatu proses pemilihan diantara tindakan – tindakan alternatif yang ada.
Sifat pengambilan keputusan dapat dikategorikan kedalam iga hal :
·         Keputusan perorangan ( Otoritas )
·         Keputusan Konsultatif
·         Keputusan Kelompok ( Konsensus )
Fungsi Kepemimpinan PANCASILA
Adalah sikap yang mencerminkan sikap konsisten dan konsekuen dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila.
Kepemimpinan Pancasila hanya bisa diwujudkan apabila ada keterpaduan antara nilai – nilai luhur tradisional bangsa Indonesia yang diwariskan nenek moyang dengan nilai moderisme barat yang positif, yaitu berisi demokrasi, rasional, efisiensi dan efektifitas.
Prinsip Astabrata
Prinsip Astabrata adalah prinsip yang dianut oleh Presiden Republik Indonesia II, Presiden Soeharto.
Asta Brata berarti :
Asta = Delapan, Brata = pokok-pokok kepemimpinan
Jadi Astabrata adalah delapan (8) pokok kepemimpinan
Prinsip Astabrata ini antara lain :
Sifat Bumi              :    Selalu berderma, memberi penghargaan kepada orang lain, rela berkorban termasuk dirinya sendiri.
Sifat Air                 :    Pemaaf, membuat senang orang lain, tidak mudah tersinggung, segera pulih kembali setelah mengalami hal yang tidak menyenangkan.
Sifat Api                :    Menindak tegas semua orang yang berbuat salah tanpa pandang bulu, dapat sabar dan marah tanpa terlihat.
Sifat Angin             :    Tidak pernah berhenti  meneliti, memperhatikan manusia, dapat menjelma menjadi besar dan kecil, jalannya tanpa batas, pamrihnya tidak dapat ditandai, kalau ditolak tidak marah, kalau terkena tidak tersinggung.
Sifat Matahari        :    Tidak terburu-buru dalam mengambil suatu tindakan, merendah dalam tutur bahasa, tidak tergesa-gesa dalam memperoleh sesuatu, selalu berhati-hati, bisa membujuk dan merayu agar mudah dalam menguasai.
Sifat Bulan             :    Dapat membuat gembira semua orang, manis senyumnya, halus budinya, dan dapat memberi kegembiraan kepada seisi jagad.
Sifat Bintang          :    Tegas, tidak mudah tergoda, tidak gentar menghadapi cobaan, percaya diri, terus terang dan tidak menutup-tutupi.
Sifat Mendung        :    Adil dalam menggunakan kekuasaan, memberi hadiah bagi yang berjasa dan menghukum yang salah.

Wawasan Wiyata Mandala

Wawasan artinya lingkungan, pandangan, penglihatan, Tujuan, Tanggapan sendiri.
Wiyata artinya Wilayah (tempat pendidikan).
Mandala artinya Lingkungan pendidikan.

Wawasan Wiyata Mandala adalah tinjauan mengenai lingkungan pendidikan dan pengajaran.
Sekolah sebagai Wawasan Wiyata Mandala, harus :
• Memiliki Sarana dan prasarana
• Memiliki Tenaga Pendidik dan kependidikan.
• Tercipta lingkungan yang bersih.
• Tercipta hubungan kekeluargaan.
• Terciptanya Kedisiplinan.

Wawasan Wiyata Mandala tertuang pada :
• UU No. XX/2003 tentang Sstem Pendidikan Nasional
• Permendiknas No.19/ 2005 tentandg Standar Nasional Pendidikan.

Sekolah sebagai Wawasan wiyata Mandala
A. Sebagai diselanggarakannya KBM
• Nilai-nilai budaya
• Pandangan hidup
• Sikap dan kepribadian
• IPTEK
• Agama dan akhlak
• Keterampilan.

B. Harus terhindar dari hal-hal negative
C. Terjadi interaksi positif antara guru ---siswa, siswa---siwa dan guru--- guru.

Unsur-unsur Wawasan wiyata Mandala :
1. sekolah sebagai lingkungan pendidikan.
2. kepala sekolah berwenag dan bertanggung jawab atas terselanggara atas terselanggaranya pendidikan.
3. Guru, Pendidikan, Orang tua, peserta didik (siswa) harus menjalin kerjasama dan bertanggung jawab dlm mengembangkan pendidikan.

Komponen Wawasan wiyata Mandala :
1. penataan Lingkungan
2. PengelolaanAdminitrasi yang baik.
3. Efektivitas dan efisiensi dalam berbagai kegiatan (intra dan ekstrakulikuler).


Note :
Ini adalah materi dasar pada PDKT yang wajib dipahami dan dikuasai.

Senin, 11 Oktober 2010

daftar siswa yang lulus selsksi OSIS


  1. CHINTYA                  XI IA 1
  2. NURIN                       X-5
  3. DELLA                       X-2
  4. HAFIDZ A.                XI IA 3
  5. WILDAN                   X-2
  6. AI SITI A.                  XI IA 4
  7. LISMIA                      XI IA 1
  8. MAESARI                  X-5
  9. YULIA                       X-2
  10. ASTRID                     X-1
  11. CICI                            XI IS 3
  12. YOFIE                                    X-8
  13. SINGGIH                   XI IS 2
  14. ALWI P. N                 X-8
  15. RISA                           X-5
  16. RISA MARISA          X-2
  17. DWI                            X-7
  18. ASTRID                     X-3
  19. DEA                            X-1
  20. MONICASARI          X-8
  21. ANDRE                      XI IA 1
  22. NI’MAL                     XI IA 1
  23. HERDIANA              X-4
  24. ANI ROBIATUL       XI IS 3
  25. TRI KOMALASARI XI IA 2
  26. RIZA NURSIDIK     XI IA 2
  27. WINNY                      X-1
  28. INTANG                    X-3
  29. MELLA                      X-9
  30. YAYAT H.                 XI IA 1

Siswa2 tersebut wajib mengikuti kegiatan PDKT, jika tidak maka akan diCORET.
kemudian siswa/i tersebut mulai saat ini akan diawasi, jadi TETAP JAGA SIKAP!